Rabu, 23 Januari 2019

Kopi Marancar Mantap dari Tapsel

TYYANA COFFEE, KOPI MARANCAR MANTAP DARI TAPSEL


" DARI KEBUN KE CANGKIR"

Ngomongin kopi zaman sekarang ini gak ada habis2nya, mulai dari Sabang sampai Merauke, dari anak muda sampai orang tua cowok cewek bapak mamak ayah inang menyukai minuman hitam ini.

Coba lihat saja di Medan, warung kopi, cafe beserak (read: tersebar) dimana-mana, pencintanya pun anak anak muda sekalian nongkrong dan wifian. hehe

Itu sedikit cerita tentang kopi, Saya sekarang cerita, TYYANA COFFEE, Kopi Marancar Mantap dari Kampung Halaman Ayah saya tepatnya di Desa Aek Sabaon, Kec, Marancar, Kab. Tapanuli Selatan - Sumatera Utara, dan saya sering pulang kampung ke Aek Sabaon ini alias Air Sawah (Bahasa Indonesia).

Kopi ini diproses oleh tangan udak saya sendiri alias adik ayah saya, saya manggil Udak Wahid, Dia manggil saya anak, karena dulu dia sering gendong2 saya waktu kecil di Medan dan nyebut saya kayak anaknnya sendiri kalau bahasa mandailingnya sering bilang "inang, bagus la itu inanng".

Nama aslinya Abdul Wahid Harahap usia 48 tahun, Petani Kopi sekaligus Pembuat Kopi Robusta Marancar dari Aek Sabaon.


Ceritanya tahun 2016, saya pulang kampung ke Aek Sabaon dan pada saat itu saya sedang merintis usaha di Medan menjadi supplier Kopi ke retail-retail di Medan. Mendengar ceritanya saya menjadi supplier kopi, udak wahid menyampari saya di rumah nenek dan kita panjang lebar cerita sampai tengah malam. Langsung dia semangat dan saya antusias mendengar citacitanya menjadi pengusaha kopi dan pembuat kopi. Berhenti menjadi supir Truck Medan-Jakarta belasan tahun, 5 tahun kebelakang dari 2017 sekarang sukses dengan menjual kopi racikannya bersama isteri dan anak2nya... Good Job Udaaak. I'm Proud Of You. 

Udak Wahid bersama Istri dan Anaknya Tya sedang memanen Kopi

Kopi Marancar yang pernah jaya dimasanya (1978) sangat menjanjikan, saya ingin kaya dari Kopi," kata Udak Wahid yang sekarang sudah berhasil 'owner' atau pengusaha.

Udak Wahid punya lahan kopi lebih kurang luasnya 1 hekatare berlokasi di Aek Sabaon, Marancar, tumbuh subur sekitar 800 meter diatas permukaan laut, produksinya dia olah sendiri bro belum ada modal untuk membeli  mesin yang lumayan memakan budget. Kita doakan cepat ada investor ya dak. Aaamiiin.

Mulai pemetikan, sortir hingga roasting (menggonseng gabah kopi) hingga menjadi bubuk dalam kemasan sederhana tetap mengedepankan menjaga mutu atau kualitas masih dia lakukan sendiri alias manual dibantu isteri dan anak-anaknya.



"Selain turis mancanegara, Komunitas Vesva Pencinta Alam, Jaringan Relawan Kebangsaan, Jakarta  juga rutin menikmati bubuk kopi "TYYANA COFFEE", sebutnya lagi.

Soal harga bubuk kopinya menurut dia tidak terlalu mahal bagi pencinta kopi, dengan berat 100 gram dihargai Rp.50 ribu.

Untuk pengembangan usahanya udak Wahid sudah mulai membina sejumlah kelompok tani kopi di daerah Maranacar yang berhawa sejuk itu.





Harapan Udak Wahid kepada pemerintah daerah melalui pihak terkait untuk dapat menangkap peluang bisnis ini dalam rangka mendukung peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat utamanya masyarakat Marancar.

"Potensi ekonomi Sumber Daya Alam Marancar sangat luar biasa, disamping 'menyimpan' berbagai destinasi wisata seperti air terjun, pemandian air panas alamnya yang masih terjaga juga sangat subur," katanya.


 
Gaya Menyuguhkan Kopi Ala Udak Wahid


Jadi, saya sangat bangga sama udak saya ini, selain sukses menjadi petani kopi, dia juga sukses membawa nama Tyyana Coffee sampai keluar negeri. Bangga banget, karena dia sukses menjadi pengusaha dan menjadikan tempat usaha kopinya banyak dikunjungi wisatawan dari luar daerah dan negeri. Menjadikan potensi di daerahnya sendiri menjadi dikenal Publik yang dahulu tidak dikenal orang menjadi tempat favorit dan kopi termantap di Aek Sabaon. 

Good Luck Udak, Semoga Selalu Sukses Dan Cepat Mendapatkan Investor Biar Jadi Cafe Kopi Tyyana di Aek Sabaon. hehehe

Oleh karenanya, dia bilang 'Tak Pelak Bupati Tapsel Syahrul  M. Pasaribu mengibaratkan Marancar itu merupakan "Kepingan Surga Yang Jatuh ke Bumi" 

4 komentar:

  1. Mantapp kopi marancar

    BalasHapus
  2. Wah sangat membanggakan ya sampai banyak turis asing yang suka juga. Harganya terjangkau juga. Kapan-kapan pengen coba. Terima kasih informasinya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Siap bang, ditunggu kunjungannya ke provinsi sumut😅😅😅

      Hapus
  3. Gimna cara pesan kopinya ya

    BalasHapus

Tinggalkan pesan dan kesan yaa..

Pesan Ayah Untuk Anaknya

Related Post